Selasa, 22 Februari 2011

Masjid Kecil Memulai Perjalanannya Menuju Arktik


Sebuah Masjid kecil dikirim ke Arktik untuk melayani populasi Muslim yang semakin berkembang di wilayah utara jauh Kanada akan menempuh perjalanan sejauh 4,000 km melalui darat dan laut, ujar seorang pengatur perjalanan.
Jumlah Muslim di Inuvik, kota berpenduduk 4,000 jiwa di Wilayah Barat Laut, telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi 80 jiwa dan mereka tidak lagi muat di dalam karavan tua seluas tiga kali tujuh meter yang sampai sekarang digunakan untuk sholat.

Jamaah tidak mampu membangun Masjid baru di kota, di mana harga untuk tenaga kerja dan material lebih mahal daripada wilayah selatan Kanada, ujar pemimpin proyek Ahmad Alkhalaf.
Tapi mereka menemukan pemasok bangunan prefabrikasi di Manitoba yang mengatakan bisa mengirimkan sebuah bangunan ke Inuvik dengan harga separuh dari biaya membangun sebuah Masjid dari nol di lokasi.
Sebuah badan amal Muslim setempat, Yayasan Zubaidah Tallab, juga menawarkan untuk menutup sebagian besar biaya dari fasilitas seluas 1500 kaki persegi, ujar Alkhalaf.
Lalu, pada akhir bulan Agustus, perjalanan Masjid kecil berwarna kuning itu dimulai di bak belakang truk, berliku-liku melalui padang rumput yang luas dan hutan Kanada Barat menuju Hay River di pantai Danau Great Slave, Wilayah Barat Laut.
Dari sana kemudian akan ditransfer ke sebuah tongkang yang akan menyusuri Sungai McKenzie ke Inuvik, sekitar 200 km utara Lingkaran Arktik.
"Kami perkirakan bangunan itu akan tiba pada tanggal 24 September," ujar Alkhalaf. "Ia akan diletakkan di atas sebidang tanah yang dibeli oleh jamaah di lingkungan perumahan kota."
"Masjid akan siap menyambut para jamaah – sebagian besar imigran Muslim dari Sudan, Libanon, dan Mesir yang pindah ke Kanada untuk mencari pekerjaan dan peluang ekonomi – di awal bulan November," ujarnya.
Fasilitas itu juga sekaligus akan berfungsi sebagai pusat komunitas Muslim.
Komunitas Muslim Inuvik telah berusaha mengumpulkan uang untuk sebuah Masjid, tapi jumlahnya terlalu sedikit untuk dikerjakan sendiri, hanya sekitar 100 anggota.
Apa yang telah dikumpulkan oleh komunitas itu akan disumbangkan ke Yayasan Zubaidah Tallab, yang membutuhkan hampir 300,000 dolar pada bulan September untuk membuat Masjid itu siap digunakan oleh warga Inuvik tahun ini.
"Sungguh proyek yang sangat indah. Mengirim sebuah Masjid ke wilayah Kutub Utara itu mengagumkan," ujar Hussain Guisti, yang mengepalai yayasan itu.
Ketika Masjid tersebut tiba, ia akan menjadi Masjid yang berada di wilayah bumi paling utara.
"Kita sedang menyaksikan sebuah amal yang sangat kecil yang siap untuk menciptakan sejarah Islam," ujar Guisti.
Masjid lain yang juga berada di belahan bumi utara adalah Masjid Nurd Kamal di kota Norilsk, Rusia, yang bersuhu minus 50 derajat celsius. Kota ini memiliki sekitar 50,000 Muslim yang kebanyakan berasal dari Azerbaijan dan Republik Dagestan. Mereka bekerja sebagai pedagang atau pekerja bangunan.
Masjid tersebut dibangun oleh Mukhtad Bekmeyev, seorang etnis Tatar dan penduduk asli Norilsk, dan dibuka pada tahun 1998.
Ia menamakan Masjid itu menurut nama kedua orangtuanya dan membiayai perbaikannya di tahun 2007.
Muslim Norilsk telah berintegrasi dengan baik ke dalam masyarakat luas dan tidak banyak mengalami diskriminasi.
Sekitar 500 hingga 600 orang datang ke Masjid Nurd Kamal untuk sholat Jumat setiap minggunya.(smc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar