Kamis, 24 Mei 2007

NEWS


Usamah Kalahkan Bush


Dalam World's 100 Most Influential People versi majalah Time terbaru nama Usamah bin Ladin mengalahklan popularitas presiden AS, George W Bush.

Sepak terjang Presiden AS George W Bush terbukti membawa perubahan besar pada peta politik dan keamanan di Timur Tengah, khususnya lewat pendudukan Iran dan program war on terror (perang melawan teror). Tetapi popularitasnya di dunia ternyata gagal melampaui Usamah bin Ladin, kelompok paling dibenci Amerika.

Setidaknya itu tercermin dari pencoretan Bush dari daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia (World's 100 Most Influential People) versi majalah Time edisi 14 Mei mendatang. Pencoretan nama Bush menunjukkan semakin minimnya dukungan di dalam dan luar negeri terhadap pencetus perang Irak tersebut.

Usamah masih masuk dalam daftar Time itu bersama Paus Benediktus XVI, capres AS Hillary Rodham Clinton dan Barack Obama, Gubernur California Arnold Schwarzenegger, Presiden Tiongkok Hu Jintao dan politisi India, Sonia Gandhi.

“Bush dinilai tidak memenuhi standar lagi. Kami menilai kepemimpinan Bush saat ini sudah kurang berpengaruh daripada posisi yang seharusnya diterimanya,” kata Wakil Pimred Time, Adi Ignatius, mengenai alasan mendepak Bush.

“Bush tidak berdaya. Kami hanya menilai Bush berada di titik terendah dalam arti sejauh mana pengaruhnya (di dunia, Red),” tambahnya.

Daftar yang dirancang untuk mengakui 'pria dan wanita yang kekuasaan, talenta atau kualitas moralnya mampu mengubah wajah dunia' itu tidak dibuat berurutan atau memberi alasan mengapa seseorang lebih dipilih dibandingkan yang lain. Times memasukkan Usamah dalam kategori pemimpin berpengaruh dan revolusioner. Kekalahan Bush dari Usamah juga akibat kemerosotan pengaruhnya lewat kemenangan Partai Demokrat pada pemilu legislatif, 2006 lalu.

“Orang yang mungkin memberi pengaruh dengan cara yang tidak dipahami orang lain, meskipun ia berada di balik layar seperti Sonia Gandhi. Kita harus mengakui hal itu. Jadi mengapa mereka ada dalam daftar ini,” jelas Ignatius.

Usamah juga berdampingan dalam kategori yang sama dengan Ratu Elizabeth II, Menlu Israel Tzipi Livni dan Menlu AS Condoleezza. Yang menarik, Times lebih memilih memasukkan adik Presiden Kuba Fidel Castro, Raul, dan pemimpin spiritual Iran Ali Khamenei, daripada PM Israel Ehud Olmert.

Terorisme AS
Sementara itu konferensi internasional di Sharm El-Sheik Mesir, Menlu Iran Manouchehr Mottaki menuduh AS melakukan aksi terorisme di Irak. Konferensi yang ditujukan untuk menciptakan komitmen bersama guna menciptakan keamanan di Irak itu juga gagal mempertemukan delegasi Iran dan AS.

“Menciptakan surga bagi para teroris yang mencoba menjadikan Irak sebagai basis untuk menyerang negara tetangganya, harus dikutuk,” tegas Mottaki dalam pernyataan di tengah konferensi itu.

Jubir delegasi Iran menjelaskan, pernyataan Mottaki itu ditujukan kepada AS. “Mottaki menunjuk negara-negara seperti AS, yang melancarkan aksi terorisme di Irak,” jelasnya. “Ketika AS menahan lima diplomat Iran, itu juga merupakan tindakan terorisme.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar