Senin, 03 Januari 2011

Setelah Burung, Ratusan Ribu Ikan Mati Ratusan ribu ikan jenis drum yang mati terlihat mengapung atau tersapu ke tepian.



Belum lagi terungkap kasus jatuhnya lebih dari 1.000 burung usai malam pergantian tahun, Badan Perikanan dan Perburungan Arkansas, Amerika Serikat, tambah dipusingkan dengan matinya lebih dari 100 ribu ikan di sungai Arkansas.

Ratusan ribu ikan jenis drum yang mati terlihat mengapung atau tersapu ke tepian. Anehnya, ikan yang mati hanya terjadi di perairan sungai Arkansas dari bendungan Ozark sampai jembatan tol km 109 yang berjarak 32 kilometer.

Juru bicara badan perikanan Arkansas, Keith Stephens, mengatakan bahwa kasus bermula dari minggu lalu dan terus berlanjut dan bertambah parah sampai saat ini.

"Kami mendapat laporan minggu lalu dari seorang operator yang melihat ikan mati di sepanjang tepi sungai, lalu kami secepatnya mengirim orang ke tempat itu untuk melihatnya," ujar Stephens seperti dilansir dari lamanAssociated Press, 2 Januari 2011.

Dia mengatakan ikan memang mati seperti itu setiap tahunnya di sungai Arkansas. Namun jumlah kematian saat ini sangat besar dan tidak seperti biasanya. Saat ini tim peneliti masih mengumpulkan sampel dari ikan yang mati.

Dugaan awal, ikan-ikan drum ini mati akibat pencemaran air dan penyakit menular. Sifat ikan drum yang mencari makanan di dasar sungai membuat ikan drum paling rentan terkena limbah yang telah mengendap.


Setelah Burung, Ratusan Ribu Ikan Mati
Ratusan ribu ikan jenis drum yang mati terlihat mengapung atau tersapu ke tepian.
SELASA, 4 JANUARI 2011, 06:05 WIBIsmoko Widjaya, Denny Armandhanu

Ikan Drum mati di Arkansas, AS (AP Photo)
BERITA TERKAIT
Tahun Baru, Seribu Burung Jatuh dari Langit
Cuaca Ekstrim Melanda Eropa dan Australia
Australia Sumbang Rp 399M Untuk Indonesia
Air Hangat Lelehkan Es di Greenland
Dunia Segera Hadapi Kepunahan Massal?

VIVAnews - Belum lagi terungkap kasus jatuhnya lebih dari 1.000 burung usai malam pergantian tahun, Badan Perikanan dan Perburungan Arkansas, Amerika Serikat, tambah dipusingkan dengan matinya lebih dari 100 ribu ikan di sungai Arkansas.

Ratusan ribu ikan jenis drum yang mati terlihat mengapung atau tersapu ke tepian. Anehnya, ikan yang mati hanya terjadi di perairan sungai Arkansas dari bendungan Ozark sampai jembatan tol km 109 yang berjarak 32 kilometer.

Juru bicara badan perikanan Arkansas, Keith Stephens, mengatakan bahwa kasus bermula dari minggu lalu dan terus berlanjut dan bertambah parah sampai saat ini.

"Kami mendapat laporan minggu lalu dari seorang operator yang melihat ikan mati di sepanjang tepi sungai, lalu kami secepatnya mengirim orang ke tempat itu untuk melihatnya," ujar Stephens seperti dilansir dari lamanAssociated Press, 2 Januari 2011.

Dia mengatakan ikan memang mati seperti itu setiap tahunnya di sungai Arkansas. Namun jumlah kematian saat ini sangat besar dan tidak seperti biasanya. Saat ini tim peneliti masih mengumpulkan sampel dari ikan yang mati.

Dugaan awal, ikan-ikan drum ini mati akibat pencemaran air dan penyakit menular. Sifat ikan drum yang mencari makanan di dasar sungai membuat ikan drum paling rentan terkena limbah yang telah mengendap.

"Sembilan puluh persen ikan yang mati adalah drum, yang merupakan pencari makan di dasar. Ikan ini bukan ikan yang mudah dipancing di Arkansas," ujar Stephen.

Ikan Drum yang masuk kedalam familia Sciaenidae ini disebut-sebut sebagai ikan yang paling kuat di sungai ini, dagingnya juga tidak dapat dimakan. Itulah yang membuat ikan ini dapat tumbuh besar dan disebut ikan paling tidak berguna di sungai Arkansas. Matinya ratusan ribu ikan semakin membuat reputasi ikan drum semakin buruk.

"Saat ini aman untuk memancing ikan. Kau masih dapat memancing ikan kerapu dan lele, tidak apa-apa. Asal jangan memakan ikan yang mati," ujar Stephen.

Menanggapi kemungkinan sungai tercemar limbah, Stephen menjawab santai. Dia mengatakan tidak perlu mengadakan pembersihan karena akan dilakukan oleh binatang-binatang air. "Ada rakun dan burung-burung yang akan menangani pembersihan, daerah ini terlalu besar untuk kami,” ujarnya.• 

VIVAnews



Tidak ada komentar:

Posting Komentar