Jumat, 07 Januari 2011

Pelecehan Seksual Melanda Perawat di Rumah Sakit Arab



Pihak berwenang di Hafr al Baten telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh mengenai sejumlah tuduhan serangan seksual terhadap perawat yang bekerja pada shift sore di rumah sakit di wilayah tersebut.

Salah satu rumah sakit dimana insiden tersebut baru saja terjadi adalah di Rumah Sakit Raja Khaled di Hafr al Baten. Seorang perawat yang bertugas malam dilaporkan diserang oleh pasien, lapor surat kabar Al Yaum.

"Aku berteriak dan menangis minta tolong," kata seorang korban suster dari Asia yang diserang pasien. "Saya hanya bisa melarikan diri setelah saya ancam akan menelpon polisi," tambahnya, sementara ia mendesak agara pemerintah membatasi shift malam kepada perawat pria kecuali di ruang bersalin. 

Perawat lain juga mengatakan seorang dokter juga berusaha melakukan pelecehan seksual kepadanya. "Dia berbicara kepada saya dan membuat beberapa kata-kata cabul. Jika saya menanggapinya positif, maka mungkin ia akan bertindak lebih jauh dan mencoba melakukan pelecehan seksual kepada saya," katanya.

Aisyah, perawat 27 tahun, mengatakah ia terpaksa memanggil staff keamanan rumah sakit untuk mengatasi seorang pengunjung yang berbicara kata-kata seksual dan mencoba memimat dia ke sebuah ruang kosong.

Naja, seorang perawat 25 tahun, mengatakan dirinya pernah mengurusi seorang pasien yang kemudian berbicara tentang bagaimana dia kaya dan sifat yang dimilikinya. "Dia sempat mengatakan mempunyai apartemen kosong besar yang terdapat ruangan khusus untuk hiburan. Ketika saya menyadari ada rencana jahat, saya lalu hindari mengurus dirinya dan saya percayakan dia dirawat oleh perawat lain," katanya.


Mengomentari keluhan tersebut, Dr Tareq al-Salem, direktur Departemen Urusan Kesehatan di Propinsi Timur mengatakan bahwa langkah-langkah hukuman telah diambil terhadap staf rumah sakit yang telah dituduh berperilaku tidak senonoh dengan staf keperawatan.

Sementara itu, sejumlah anggota Dewan Shura menekankan perlunya untuk mengubah peraturan yang berkaitan dengan dokter perempuan dan perawat yang bertugas malam. "Hal ini penting untuk menghindari serangan seks dan penganiayaan seksual. Mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut harus diberi hukuman keras," kata seorang anggota Dewan Shura, menambahkan bahwa dewan tersebut akan segera membahas hal tersebut.

Ziyad Al Rogati, juru bicara kepolisian di Propinsi Timur, mengatakan polisi telah menerima sejumlah pengaduan tentang pelecehan seksual dimana perawat wanita telah menjadi korban.

Faisal Al-Shammari, juru bicara Departemen Urusan Kesehatan di Hafr Al Baten, mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah kasus tersebut. "Kami telah menerima lebih dari 250 kasus tersebut dalam waktu satu tahun," katanya.

Anehnya, Sharifa Al Zaid, direktur Departemen Keperawatan di Propinsi Timur Governorat, mengatakan departemennya sejauh ini tidak menerima pengaduan tentang pelecehan seksual yang melibatkan perawat wanita.


Hanan Hamza, seorang konsultan hukum, mendesak pemerintah untuk memberlakukan undang-undang dengan ketentuan hukuman ketat terhadap orang-orang yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap staf rumah sakit atau melecehkan perempuan. [Za/arabnews]







Tidak ada komentar:

Posting Komentar