Jumat, 21 Januari 2011

Hotel Islami Pertama Hadir di Thailand




http://images.detik.com/content/2011/01/20/901/bhthaictt.jpg

Setelah tahun lalu pemerintah Thailand menggelar pelatihan halal kepada sejumlah pengusaha lokal, termasuk hotel dan resort di negara tersebut. Kini di awal tahun 2011, sebuah hotel dengan pelayanan berbasis syariah hadir untuk pertama kalinya di kota Bangkok.

Layanan produk halal bagi konsumen muslim kini telah semakin luas dan melebar ke seluruh dunia. Selain Indonesia dan Malaysia yang gencar melakukan gebrakan seputar halal. Negeri gajah putih, Thailand yang meskipun penduduknya bukan mayoritas muslim ini pun tak mau ketinggalan. 

Nouvo City Hotel Bangkok diresmikan pada 11 Januari 2011 lalu. Sejumlah tamu undangan dari pemerintah Thailand dan beberapa diplomat dari negara-negara Islam yang memiliki perwakilan di Thailand turut hadir. 

Menurut keterangan yang dilansir dari halal.com, Nouvo City Hotel Bangkok merupakan satu-satunya hotel yang telah memperoleh sertifikat halal di Thailand. Hotel yang dibangun oleh dengan investasi sebesar 200 juta baht atau hampir 60 miliar rupiah ini memiliki 110 kamar dan merupakan salah satu hotel berstandar internasional di kawasan Bangkok. 

Ketentuan untuk tidak menyediakan minuman beralkohol menjadi salah satu servis yang diberikan hotel ini kepada para konsumen muslim, termasuk hidangan di area restoran. Saat pembukaan hotel, 3 orang diplomat dari negara-negara Islam ikut hadir dan bahkan ikut dalam tur untuk memperkenalkan fasilitas hotel.

Pertumbuhan pesat wisatawan muslim yang datang ke Thailand merupakan target pasar dari manajemen Nouvo. Dalam hal ini khususnya para delegasi dari negara-negara Islam dalam kunjungannya ke Thailand terutama dari negara Iran, Indonesia, dan Malaysia. Pada tahun 2010, Malaysia menempati top wisatawan muslim yaitu sekitar 1.96 juta pengunjung (11,65%). 

Sedangkan kunjungan wisatawan Indonesia sekitar 281,873 naik seitar 24%. Menurut gubernur Tourism Authority of Thailand (TAT), Suraphon Svetasreni hal itu disebabkan oleh keringanan pajak fiskal dari pemerintah Indonesia dan dibukanya rute penerbangan tarif murah.

halal.com/bangkokpost.com/detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar