Selasa, 04 Januari 2011

Arab Saudi Tangkap Burung Mata-mata Israel Burung yang dilengkapi GPS dan kode itu masuk ke wilayah pedesaan di Arab Saudi.

Aparat Arab Saudi menangkap Burung Nasar, burung pemakan bangkai dengan tuduhan menjadi mata-mata badan intelijen Israel, Mossad. 


Di badan burung yang ditangkap itu dipasangi pemancar GPS dan label bertuliskan kode R65 dari Universitas Tel Aviv. Burung itu masuk ke wilayah pedesaan Arab Saudi beberapa minggu lalu.
Penduduk lokal menduga ini bagian dari plot zionis, atau setidaknya ada misi intelijen yang diemban burung berkepala botak itu. 

Koran Arab Saudi, al-Weeam adalah kali pertamanya yang memuat insiden ini. Burung bangkai itu disebutkan mendarat di dekat rumah seorang syekh dalam komunitas Hayel. Artikel koran itu menyebut, bau busuk ke luar dari mulut burung itu.

Sementara, koran lokal Israel, Ma'ariv memberitakan penemuan burung itu telah menciptakan histeria massal di negara-negara Arab -- tentang pertumbuhan kekuatan militer Israel.



Aparat Israel mengklaim burung itu tak bersalah. GPS dan label kode adalah bagian dari studi tentang pola migrasi burung bangkai itu.

Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu pasca laporan seorang pejabat Mesir tentang hiu yang menyerang turis di perairan Sharm el Sheikh juga terkait kegiatan intelijen Israel. 

Penggunaan burung dalam aktivitas intelijen telah lama dikenal. Dulu, informasi rahasia ditulis di secarik kertas yang dipasangkan di kaki Burung Merpati. Oktober 2008, aparat keamanan Iran menangkap dua Merpati yang diduga mengintai Natanz -- lokasi markas pengayaan uranium Iran. 

Hewan itu dipasangi cincin baja dan peralatan kecil yang sulit dilihat oleh mata normal. Mei 2010 lalu, hal serupa dilakukan aparat India. Seekor burung dara yang ditangkap diduga jadi mata-mata musuh bebuyutan India, Pakistan.


Strategisnya peran burung juga mengilhami markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, untuk memproduksi kendaraan jenis nano aerial vehicles (NAV), berukuran mini yang bisa terbang. Tugasnya, memata-matai musuh di area perkotaan.

Alat yang dilengkapi sensor canggih tersebut akan menyerupai burung Hummingbird atau Kolibri, jenis burung terkecil di dunia yang beratnya bisa hanya 1,8 gram. (FOXnews, UPI)• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar